Luka akibat tersntuh knalpot kendaraan yang masi panas adalah salah satu jenis luka bakar. Berdasarkan sebabnya luka bakar ada 6 kategori yaitu scald (luka bakar akibat cairan panas atau uap panas), contact burn (luka bakar akibat kontak dengan permukaan panas), thermal (luka bakar akibat api), radiation burns (luka bakar akibat radiasi), chemical burn (luka bakar akibat bahan kimia) dan electrical burn (luka bakar akibat listrik). Luka bakar menimbulkan sensasi nyeri yang sangat hebat karena sewaktu proses luka bakar terjadi kerusakan ujung-ujung saraf.
Dalamnya luka?
Berdasarkan tingkat keparahannya atau tingkat kedalaman lukanya, luka bakar dibagi menjadi 3 yaitu luka bakar derajat satu, dua dan tiga. Luka bakar derajat satu (superfisial), hanya mengenai bagian terluar dari kulit (epidermis). Tampak kemerahan yang disertai rasa nyeri, tanpa adanya bula. Biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam 2-5 hari dan tidak menimbulkan bekas. Luka bakar derajat dua (partial thickness), kerusakannya lebih dalam dari derajat satu yaitu mengenai epidermis dan dermis. Luka bakar derajat dua ini dibedakan lagi menjadi dua jenis yaitu superficial partial thickness dan deep partial thickness. Luka tampak berwarna merah atau pucat dan disertai adanya bula (lepuh). Biasanya disertai rasa nyeri yang sangat hebat. Luka bakar derajat tiga (full thickness), kerusakan yang terjadi lebih dalam lagi, mengenai epidermis, dermis sampai jaringan subkutan. Pada derajat ini sudah tidak dijumpai adanya bula. Kulit yang terbakar berwarna keabuan dan pucat. Tidak didapatkan rasa nyeri karena telah terjadi kerusakan sel-sel saraf.
Luasnya luka
Ada beberapa cara menentukan luasnya luka bakar salah satunya adalah dengan hukum “rules of nine”, dimana tiap bagian tubuh diestimasikan 9% (berlaku hanya untuk dewasa). Kepala dan leher 9%, lengan masing-masing 9%, kaki masing-masing 18% badanbagian depan 18%, punggung 18% dan perineum 1% sehingga total berjumlah 100%. Persentase ini tidak berlaku bagi anak-anak dan bayi. Cara lainnya adalah dengan menggunakan telapak tangan pasien yang diperkirakan bernilai 1% dari luas permukaan tubuh. Luas luka bakar diperkirakan dari jumlah telapak tangan pasien yang diperlukan utuk menutup luas luka bakar. Cara ini lebih mudah untuk luka bakar yang kecil.
Prinsip penanganan
Pada dasarnya, prinsip yang harus kita pegang jika kita menghadapi kejadian luka bakar adalah :
- Jauhkan korban dari sumber yang menyebabkan luka bakar
- Hentikan proses terbakar
Lakukan initial assessment (cek Airway, Breathing dan Circulation), bila ada hal-hal yang mengancam nyawa segera tangani dan panggil bantuan medis.
Sekitar 85% luka bakar bersifat ringan dan penderitanya tidak perlu dirawat di rumah sakit.
Penderita perlu dirawat di rumah sakit jika:
Penderita perlu dirawat di rumah sakit jika:
- Luka bakar mengenai wajah, tangan, alat kelamin atau kaki
- Penderita akan mengalami kesulitan dalam merawat lukanya secara baik dan benar di rumah
- Penderita berumur kurang dari 2 tahun atau lebih dari 70 tahun
- Terjadi luka bakar pada organ dalam.
Luka bakar ringan, segera aliri dengan air yang mengalir selama kurang lebih 20 menit. Jangan menggunakan es karena akan memperburuk luka. Luka bakar kimia sebaiknya dicuci dengan air sebanyak dan selama mungkin. Kemudian luka dibersihkan dari semua kotoran yang menempel.
Lula bakar derajat satu yang tidak luas, setelah dibersihkan dapat diolesi dengan lidah buaya atau putih telur. Sedangkan luka bakar derajat dua dengan bula yang masih utuh jangan dipecahkan karena berfungsi sebagai barier alami untuk mencegah infeksi. Bula yang telah pecah biasanya dibuang. Jika luka telah bersih maka dioleskan krim antibiotik. Untuk luka derajat satu sebaiknya tidak perlu dilakukan penutupan sedangkan luka derajat dua sebaiknya dilakukan penutupan untuk mencegah terjadinya infeksi. Pemberian antibiotika dapat dipertimbangkan bila ada resiko infeksi begitu pula dengan penghilang rasa nyeri.
Luka bakar yang lebih berat, luas dan membahayakan nyawa penderitanya harus segera ditangani, sebaiknya dirawat di rumah sakit.
Pemulihan
Pada luka bakar superfisial (derajat I dan derajat II superfisial), lapisan kulit yang mati akan mengelupas dan lapisan kulit paling luar kembali tumbuh menutupi lapisan di bawahnya. Lapisan epidermis yang baru dapat tumbuh dengan cepat dari dasar suatu luka bakar superfisial dengan sedikit atau tanpa jaringan parut. Luka bakar superfisial tidak menyebabkan kerusakan pada lapisan kulit yang lebih dalam (dermis).
Luka bakar dalam menyebabkan cedera pada dermis. Lapisan epidermis yang baru tumbuh secara lambat dari tepian daerah yang terluka dan dari sisa-sisa epidermis di dalam daerah yang terluka. Akibatnya, pemulihan berlangsung sangat lambat dan bisa terbentuk jaringan parut. Daerah yang terbakar juga cenderung mengalami pengkerutan, sehingga menyebabkan perubahan pada kulit dan mengganggu fungsinya.
Luka bakar dalam menyebabkan cedera pada dermis. Lapisan epidermis yang baru tumbuh secara lambat dari tepian daerah yang terluka dan dari sisa-sisa epidermis di dalam daerah yang terluka. Akibatnya, pemulihan berlangsung sangat lambat dan bisa terbentuk jaringan parut. Daerah yang terbakar juga cenderung mengalami pengkerutan, sehingga menyebabkan perubahan pada kulit dan mengganggu fungsinya.
0 komentar:
Posting Komentar