Powered By Blogger

Minggu, 27 Februari 2011

4 Masalah Komplikasi Pada Luka

4 Masalah Komplikasi Pada Luka

Infeksi
Invasi bakteri pada luka dapat terjadi pada saat trauma, selama pembedahan atau setelah pembedahan. Proses peradangan biasanya muncul dalam 36 – 48 jam. Gejalanya berupa infeksi termasuk adanya purulent, peningkatan drainase, nyeri, kemerahan dan bengkak di sekeliling luka, peningkatan denyut nadi dan temperatur, dan peningkatan jumlah sel darah putih.
Jenis infeksi yang mungkin timbul antara lain :
Cellulitis merupakan infeksi bakteri pada jaringan.
Abses, merupakan infeksi bakteri terlokalisasi yang ditandai oleh : terkumpulnya pus (bakteri, jaringan nekrotik, sel darah putih).
Lymphangitis, yaitu infeksi lanjutan dari selulitis atau abses yang menuju ke sistem limphatik. Hal ini dapat diatasi dengan istirahat dan antibiotik.


Perdarahan
Perdarahan dapat mengindikasikan suatu jahitan yang lepas, sulit membeku pada garis jahitan, infeksi, atau erosi dari pembuluh darah oleh benda asing (seperti drain). Hipovolemia mungkin tidak cepat ada tanda. Sehingga balutan (dan luka di bawah balutan) jika mungkin harus sering dilihat selama 24 jam pertama setelah pembedahan dan tiap 8 jam setelah itu. Jika perdarahan berlebihan terjadi, penambahan tekanan balutan luka steril mungkin diperlukan. Pemberian cairan dan intervensi pembedahan mungkin diperlukan.

Dehiscence dan Eviscerasi
Dehiscence dan eviscerasi adalah komplikasi operasi yang paling serius. Dehiscence adalah terbukanya lapisan luka partial atau total. Eviscerasi adalah keluarnya pembuluh melalui daerah irisan. Sejumlah faktor meliputi: kegemukan, kurang nutrisi, multiple trauma, gagal untuk menyatu, batuk yang berlebihan, muntah, dan dehidrasi, mempertinggi resiko klien mengalami dehiscence luka. Dehiscence luka dapat terjadi 4 – 5 hari setelah operasi sebelum kollagen meluas di daerah luka. Ketika dehiscence dan eviscerasi terjadi luka harus segera ditutup dengan balutan steril yang lebar, kompres dengan normal saline. Klien disiapkan untuk segera dilakukan perbaikan pada daerah luka.

Jaringan parut
Luka yang sembuh, kadang tidak dapat kembali seperti semula dan meninggalkan jaringan parut. Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya jaringan parut ini, antara lain luka yang lebar dan dalam, luka yang memerlukan banyak tindakan untuk menyatukannya kembali dan luka yang kotor atau terinfeksi.

Referensi : Luka dan Perawatannya (Ismail S.Kep, Ns, M.Kes), Manajemen Luka (Moya J. Morison, 2003). Beli bukunya di Toko Buku Diskon Togamas. Bukannya promosi, tapi memang berdasarkan pengalaman disitu yang paling murah. Kekurangannya, penataan bukunya kurang ‘menarik mata’ tapi tersusun rapi berdasarkan kategorinya kok, sehingga kalau dicari lewat komputer bisa langsung ketemu. Biasanya saya sih kalau mau beli buku, saya lihat-lihat bukunya di Gramedia, terus saya catat judul buku dan pengarangnya, dan saya beli bukunya di Togamas. Hehehe…nakal banget ya. Namanya juga mahasiswa, uang harus diirit dong, meskipun buat beli buku nggak boleh ‘umpak-umpakan’. Selisih lima atau enam ribu sangat berarti banget.

Tapi ya kalau temen-temen lebih suka one stop shopping di Gramedia ya monggo, yang mana yang enak ajalah…=)

0 komentar:

Posting Komentar