MENGELOLA LUKA BAKAR
Luka bakar merupakan suatu kelainan akibat trauma yang sampai sekarang belum tertangani dengan baik. Unit LUKA BAKAR di rumah sakit tidak hanya menangani pasien yang terkena api tetapi juga air panas, bahkan apapun yang menyebabkan kulit rusak.Menurut dr. Imam Susanto SpBP, berat ringannya LUKA BAKAR tergantung pada luas jaringan tubuh yang terkena dan kedalaman luka tersebut. LUKA BAKAR dapat dibagi tiga :
Derajat Pertama:
Kerusakan hanya terjadi di permukaan kulit dan tidak memerlukan perawatan khusus. Misalnya: kulit terbakar akibat berenang.
Derajat dua:
Bisa bersifat dangkal dan dalam. Pada kerusakan kulit yang dangkal, biasanya ditandai dengan gelembung air. Asal bebas dari infeksi sebelum 3 minggu akan sembuh dengan sendirinya. Sementara jika kerusakan kulit terjadi lebih dalam, diperlukan tindakan, sulit sembuh sendiri. Kalaupun sembuh sendiri akan memakan waktu berbulan-bulan dan meninggalkan cacat seperti jaringan parut (keloid)
Derajat tiga:
Kerusakannya lebih dalam dan lebih berat, hampir seluruh lapisan kulit terkena trauma. Bila kulit yang terbakar tidak diangkat akan menimbulkan cacat.
APA YANG HARUS DILAKUKAN
Tindakan pertama yang harus dilakukan ketika kulit terkena panas (api, air panas) adalah dinginkanluka tersebut, dengan menyiramnya dengan air dingin. Langkah berikutnya, keringkan, beri antiseptik, tutup dengan kasa steril, bawa ke rumah sakit. “Jika ada vaselin, olesi dengan vaselin. Tetapi kalau terjadi lepuhan, jangan dipecahkan,” saran Imam.
LUKA BAKAR RINGAN
Jika dimungkinkan, lepaskan semua perhiasan, karena kulit yang terbakar, dapat membengkak; dan juga lepaskan pakaian dari daerah yang terkena karena dapat melekat ke kulit dan mengakibatkan kerusakan yang lebih berat.
Jika luka bakar itu terasa sangat sakit, mungkin itu hanya mengenai permukaan kulit saja. Anda harus segera mengurangi rasa sakit itu dengan mendinginkannya dengan air selama 10 menit, atau lebih jika rasa sakit itu masih ada.
Tutupi luka bakar itu dengan kain steril.
Setelah pertolongan pertama diberikan, bawalah korban segera ke dokter atau ke ruang gawat darurat di rumah sakit terdekat.
LUKA BAKAR BERAT
Seseorang yang terbakar pada sebagian besar tubuhnya – tangan, paha, atau dada – dapat mengalami syok dan harus segera dibawa ke rumah sakit.
Baringkan si korban, lebih baik di atas karpet atau alas kain untuk mencegah bagian kulit yang terbakar menyentuh lantai.
Jika memungkinkan, lepaskan cincin, jam tangan atau baju yang ketat sebelum kulit yang terbakar itu membengkak.
Lepaskan bajunya lalu rendam dalam air yang mendidih. JANGAN lepaskan apa saja yang melakt di luka bakar tersebut.
Hubungi ambulans atau bawa si korban ke ruang gawat darurat di rumah sakit terdekat.
Tutupi kulit yang terbakar tersebut dangan kain yang bersih dan tidak berbulu. Pasang kain tersebut dengan baik.
Untuk luka bakar pada wajah, buatlah topeng dengan menggunakan sarung bantal yang bersih dengan membuat lubang untuk bagian hidung, mulut dan mata.
ALIRAN LISTRIK
Jika seseorang terkena aliran listrik dan Anda tidak dapat mematikannya, jangan langsung menyentuh orang tersebut. Lebih baik, sentuh dia dengan menggunakan bahan yang terbuat dari kayu (misalnya: gagang sapu). Jika memungkinkan, pegang penyekat tersebut dengan Koran kering yang terlipat.
Sekitar 85% Luka bakar adalah ringan dan dapat dirawat di rumah. Harus dibawa ke rumah sakit bila :
- Wajah, kedua tangan, daerah genital atau kaki terbakar
- Orang itu tidak dapat dirawat dengan baik di rumah
- Korban berusia di bawah 2 tahun atau di atas 70 tahun
- Organ-organ dalam juga turut terbakar
KEMBANG API
Kembang api memang bagus ditonton, tetapi juga dapat membahayakan. Palang merah Amerika meminta orang-orang untuk menghadiri pagelaran kembang api yang diselenggarakan oleh orang yang terlatih secara professional. Penyalahgunaan kembang api dapat menimbulkan penderitaan yang berat. Kembang api itu mengakibatkan ribuan orang terluka dan meninggal setiap tahunnya. Luka yang terjadi akibat dari panas kembang api yang luar biasa, yang biasanya mengenai mata, kepala, lengan, tangan dan kaki, yang dapat mengakibatkan kebutaan, goresan luka (laserasi), amputasi dan luka bakar. Luka bakar dapat meninggalkan cacat luka parut sepanjang hidup.
Jika Anda terbakar kembang api, tangan atau bagian yang terbakar cuci dengan air dingin yang mengalir dan bersihkan cuci dengan sabun. Jika terjadi lepuhan pada kulit, biarkan saja lalu kompres basah atau dingin. Jika luka bakar itu parah bawalah ke rumah sakit.
Bila mata terkena percikan api atau air panas :
- Bilaslah mata dengan air dingin, selama 10 menit.
- Jika ada benda asing yang melekat di bola mata, misalnya percikan kembang api, tutup mata tersebut dengan kain steril dan bersih. JANGAN mencoba untuk mengambil benda tersebut.
- Bila mata terluka Anda harus segera mencari pertolongan tenaga medis.
MENANGANI KORBAN LUKA BAKAR
Idealnya untuk luka bakar ada unit khusus yang menangani, karena membutuhkan penanganan yang kompleks. Melibatkan berbagai bidang spesialisasi dalam bentuk tim; ahli gizi, rehabilitasi medik, patologi klinik, dan membutuhkan kamar operasi intensive care unit. Sementara selama ini yang menangani luka bakar baru dokter bedah saja.
Di unit Pelayanan Khusus Luka Bakar ‘Prof. Dr. Munajat Wiratmadja’, RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta menurut Imam kebayakan pasien yang datang akibat kecelakaan rumah tangga. “Api menduduki peringkat pertama, yang kedua air panas.” Selama ini cara yang digunakan untuk penderita luka bakar umumnya masih bersifat konservatif. Pertama penderita diinfus sebagai pengganti cairan tubuh yang banyak terbuang, setelah masa kritis lewat, setiap hari luka dibersihkan secara teratur. Faktor gizi juga sangat berperan, karena penderita luka bakar telah banyak kehilangan protein. Sekitar 3-4 hari sesudah perawatan, kulit yang mati harus diangkat. Dan yang paling penting harus dijaga untuk selalu steril karena kulit dalam keadaan ‘terbuka’ sangat rentan terhadap infeksi. Penderita luka bakar yang terlambat mendapat cairan pengganti atau mengalami infeksi setelah perawatan, tak jarang dapat meninggal.
Penanganan luka bakar memang terus dikembangkan, Imam mencontohkan penanganan luka bakar di Singapura, Hongkong, dan Thailand yang sudah mulai menerapkan ‘tissue culture’. Bagian kulit yang sehat diambil dan dikultur (dikembangbiakkan) selama 3 minggu, sampai berlipat-lipat jumlahnya. Lalu baru ‘ditanam’ kembali ke tubuh penderita.
0 komentar:
Posting Komentar